Filosofi Pohon: Kumpulan Pelajaran Hidup dari Sebatang Pohon
04.09
Filosofi Pohon: Kumpulan
Pelajaran Hidup dari Sebatang Pohon Terbaru 2014
Pohon tak sekedar tumbuhan yang hidup dan
menjadi penghasil oksigen untuk bernafas mahkluk hidup, tetapi cara dan
bagaimana dia tumbuh, serta organ-organ pendukungnya bisa dijadikan inspirasi.
Pohon bisa
tumbuh menjadi besar dan kuat diawali dari biji, yang kemudian tumbuh berakar
kuat di tanah hingga akhirnya tumbuh rindang/ lebat dengan cabang-cabangnya.
Pada akhirnya ada buah yang kembali dihasilkan. Dan nantinya akan jadi
tunas-tunas baru. Bila pohon itu sehat, berbuah dan tumbuhnya proposional serta
kokoh akan mampu tahan terhadap penyakit, terpaan angin, hujan, atau hal-hal
lain berupa ancaman yang datang dari luar. Karena begitu rindangnya pohon itu,
akan ada banyak makluk lain yang tinggal di sekeliling pohon itu.
Pohon tumbuh
besar dan menjadi kuat karena dimulai dari bawah, yaitu akar. Karena akarlah
jadi alat pohon mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. Akar berada di bawah
mencengkram tanah, karena di sanalah tempat untuk tumbuh. Akarlah sebenarnya
sumber kekuatan dari pohon agar tetap bisa tegak. Akar hanyalah organ pendukung
pohon menjadi satu organisme tumbuhan. Masih ada organ lain yang menjamin
kelangsungan hidup pohon tersebut, jika semuanya berlangsung dengan baik maka
tumbuh baiklah ia.
Bila kita mau
menebang pohon, andai saja anda menebang batang atau rantingnya atau
meranggaskan daun-daunnya namun selama akarnya masih ada di dalam tanah, pohon
itu akan punya daya untuk tumbuh kembali, hingga memunculkan ranting, dedaunan
baru untuk tumbuh lagi.
Sebuah
organisasi atau perusahaan saya analogikan sebagai seperti pohon. Bila ingin
mendapatkan sebuah organisasi atau perusahaan yang solid mulailah perkuat
akarnya. Akar seperti yang saya bilang adalah salah satu organ-organ penunjang
kelangsungan hidup. Akar perusahaan atau organisasi adalah sumber daya
manusianya.
Ketika sumber
daya manusia dianggap penting sebagai organ-organ di dalam satu organisasi atau
perusahaan, saya yakin pasti akan
membuat organisasi atau perusahaan mampu tumbuh menjadi kekuatan. Pada nantinya
akan memberi manfaat bagi orang lain di sekelilingnya, yaitu masyarakat.
Tetapi yang
terjadi organisasi atau perusahaan yang menggunakan atau memahami filosofi
pohon ini sangatlah jarang. Kalau pun mereka memahami dan tahu tetapi tidak
menerapkannya. Karena yang terjadi adalah efek pemanfaatan saja. Sumber daya
manusia ada untuk diperas sampai tidak lagi bisa menghasilkan untuk kemudian
dibuang. Memang tidak ekstrim seperti itu, dan mereka pun sudah pasti tidak
akan mengakui hal tersebut, karena yang terjadi ya disamarkan. Padahal ketika
akar sudah tak lagi dianggap penting, lambat laut pohon itu akan tumbang,
apalagi ketika terhempas angin besar, belum lagi tergerogoti hama dari dalam,
tinggal tunggu waktu saja maka akan mati. Bila mati atau sampai tumbang,
efeknya juga akan merugikan sekeliling dimana pohon itu tumbuh. Sama halnya
dengan organisasi atau perusahaan yang tidak mengganggap penting sumber daya
manusia sektor terbawah, yang bekerja di bawah untuk kelangsungan hidupnya.
Setidaknya inilah yang harus dipahami pemilik atau manajemen.
Memperhatikan
karyawannya agar hidup sejahtera adalah kunci awal untuk membangun pola
hubungan yang solid. Hingga organ-organ yang ada bisa tumbuh bersama dan kuat
bersama, sehingga berbagai tantangan dan ancaman yang datang dari dalam dan
luar bisa dihadapi. Janganlah mengabaikan karyawan, karena maju mundurnya
sebuah perusahaan ada juga peran dari karyawannya. Semoga bagi perusahaan yang
masih menganggap karyawannya sapi perahan lekas sadar dan memulai perubahan,
sebelum perubahan itu datang dipaksakan dari luar dan dalam, malah akan membuat
efek yang tidak baik. Mari kita mulai belajar dari alam, bahkan dari sebuah
pohon dapat memberi pelajaran yang positif.
Belajar Filosofi Hidup Dari
Sebatang Pohon
Ada 3 hal yang bisa kita pelajari
dari pohon :
1. Pohon Tidak Makan dari Buahnya
Sendiri
Buah adalah
hasil dari pohon, dari manakah pohon memperoleh makanan? Pohon memperoleh
makanan dari tanah, semakin dalam akarnya berarti akan semakin mudah baginya
untuk menyerap nutrisi lebih banyak. Ini berbicara tentang kedekatan hubungan
kita dengan Sang Pencipta sebagai Sumber Kehidupan kita.
Ada cerita menarik mengenai buah
kurma yang rasanya manis sekali. Kenapa bisa begitu?
Menurut cerita, pohon kurma
ditanam di padang pasir. Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup
dengan 4 lapisan. Sebelum pohon kurma tumbuh, maka dia berakar begitu dalam
sampai kemudian menembus 4 lapisan tersebut dan menghasilkan buah yang manis di
tengah padang pasir. Begitu pula hendaknya kita; akan ada proses tekanan yang
begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa. Seperti
perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.
2. Pohon Tidak Tersinggung Ketika
Buahnya Dipetik Orang
Kadang kita protes, kenapa kita
yang bekerja keras tetapi yang menikmati justru orang lain.
Ini bicara tentang prinsip
memberi, di mana kita bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi
buah. Apa artinya?
Kita bekerja keras supaya kita
dapat memberi lebih banyak kepada orang lain yang membutuhkan, bukan untuk
kenikmatan sendiri. Cukupkan dirimu dengan apa yang ada padamu, tapi jangan
pernah berkata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita.
Pelajaran dari Warren Buffet
seperti email yang mungkin pernah anda terima tentang kehidupannya. Beliau
termasuk salah satu orang yang terkaya di dunia, tetapi kehidupannya
mencerminkan kesederhanaan; dia masih tinggal di rumah yang sama seperti yang
dia tinggali puluhan tahun lalu, masih menggunakan mobilnya yang lama, tetapi
dengan kekayaannya yang berjumlah 35 Miliar USD dia berkomitmen untuk
menyumbang 31 Miliar USD. Apakah itu membuatnya menjadi miskin dan lantas
menderita? Justru tidak, sekarang kekayaannya justru bertambah-tambah banyak.
Berapa banyak dari kita yang
sulit untuk menahan nafsu terhadap barang-barang bermerk, mobil-mobil mewah,
atau yang sederhana : HP?
3. Buah yang Dihasilkan Pohon itu
Menghasilkan Biji, dan Biji itu Menghasilkan Multiplikasi
Ini bicara tentang bagaimana
hidup kita memberikan dampak terhadap orang lain. Pemimpin itu bukan masalah
posisi/jabatan, tapi masalah pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang
lain.
0 komentar