Bentuk awal mahkluk hidup penghasil oksigen di Bumi muncul 60 juta tahun lebih awal dari yang sebelumnya diperkirakan
18.55
Ahli
geologi dari Trinity College Dublin, Irlandia, menemukan bahwa bentuk kehidupan
penghasil oksigen pertama di Bumi muncul
sekitar 3 milyar tahun yang lalu. Ini berarti 60 juta tahun lebih awal dari
yang selama ini diperkirakan oleh para ahli dan tertulis di buku buku sejarah
evolusi. Bentuk kehidupan ini bertanggungjawab atas terbentuknya oksigen yang
melimpah yang kini ada di atmosfer kita. Oksigen yang melimpah ini di kemudian
hari berperan penting dalam berkembangnya mahkluk hidup yang lebih kompleks
seperti manusia.
Bekerjasama
dengan Profesor Joydip Mukhopadhyay dan Gautam Ghosh dan rekan-rekan lain dari
Universitas Kepresidenan di Kolkata, India, para ahli geologi ini menemukan
bukti adanya pelapukan batuan kimia yang merujuk pada pembentukan tanah yang
terjadi ketika ada kemunculan O2. Menggunakan sistem uranium-lead isotop decay
yang muncul secara alami, para geolog melakukan pengukuran usia secara cermat
dan akhirnya menyimpulkan bahwa peristiwa ini muncul setidaknya 3,020,000,000
tahun yang lalu. Tanah kuno (atau paleosol) tersebut berasal dari Singhbhum
Kraton Odisha, dan kemudian dinamakan ‘Keonjhar Paleosol’ sesuai nama kota
terdekat.
Seperti
kita ketahui, bukti penggalian geologi menujukkan bahwa pada awal kemunculan
kehidupan, terjadi peningkatan kadar oksigen dalam atmosfer kita. Ini karena
melimpahnya tumbuh tumbuhan purba yang mengconvert karbon dioksida menjadi
oksigen sebelum munculnya hewan yang merubah oksigen menjadi CO2. Pola
pelapukan kimia yang didapat dalam paelosol tersebut sesuai dengan pola
kenaikan level Oksigen dari masa ke masa. Level Oksigen seperti itu hanya bisa
terjadi akibat melimpahnya organisme kala itu yang mengubah energi cahaya
matahari dan karbon dioksida menjadi oksigen dan air. Proses yang disebut
fotosintesis ini digunakan oleh jutaan spesies tumbuhan dan bakteri berbeda
yang ada di bumi saat ini. Melimpahnya kadar oksigen dalam atmosfer kala itu
berperan penting berkembangnya bentuk kehidupan yang lebih kompleks seperti
mamalia.
Penelitian
ini baru saja dipublikasikan secara online dalam jurnal Geologi peringkat
teratas dunia bernama ‘Geology’. Quentin Crowley, Asisten Profesor dalam
Analisis Isotop dan Lingkungan di Sekolah Ilmu Pengetahuan Alam di Trinity,
sekaligus penulis senior dari artikel jurnal yang menjelaskan penelitian ini
berkata: “Ini adalah penemuan yang sangat menarik, yang membantu untuk mengisi
kesenjangan dalam pengetahuan kita tentang evolusi awal Bumi. Paleosol dari
India ini mengatakan kepada kita bahwa ada kejadian oksigenasi atmosfer, dan
ini terjadi jauh lebih awal dari yang dibayangkan sebelumnya. “
Awal
Bumi kala itu sangat berbeda dengan apa yang kita lihat sekarang ini. Suasana
awal atmosfer planet kita kaya akan metana dan karbon dioksida dan hanya ada O2
dalam skala yang sangat sedikit. Fakta yang sebelumnya diterima secara luas
untuk evolusi atmosfer menyatakan bahwa tingkat O2 tidak meningkat secara signifikan sampai sekitar
2,4 miliar tahun yang lalu.
Kejadian
yang disebut ‘Great Oxidation Event’ ini kemudian menyebabkan melimpahnya
atmosfer dan lautan dengan O2, dan digembar-gemborkan sebagai salah satu
perubahan terbesar dalam sejarah evolusi awal kehidupan di bumi. Mikroorganisme
sendiri, dapat dipastikan telah hadir sebelum 3,0 miliar tahun yang lalu, namun
tidak mungkin mampu menghasilkan O2 dalam jumlah banyak lewat fotosintesis.
Sebelum ini masih belum jelas apakah terdapat peristiwa oksigenasi yang terjadi
sebelum Oksidasi Besar itu, sementara itu argumen yang melandasi kemampuan
evolusi fotosintesis sebagian besar telah didasarkan pada tanda-tanda pertama
dari penumpukan oksigen di atmosfer dan lautan.
Profesor
Crowley menambahkan, “Ini adalah contoh langka dari catatan geologi yang
memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana batuan melapuk. Perubahan kimia
yang terjadi selama pelapukan ini memberitahu kita sesuatu tentang komposisi
atmosfer pada saat itu. Sangat sedikit dari ‘paleosols’ yang telah
didokumentasikan dari periode sejarah bumi sebelum 2,5 miliar tahun yang lalu.
Satu satunya adalah yang kita kerjakan dan itu berusia setidaknya 3020000000
tahun, dan itu menunjukkan bukti kimia bahwa pelapukan berlangsung dalam
suasana dengan tingkat O2 tinggi. “
Hampir
tidak ada O2 di atmosfer bumi pada 3,4 miliar tahun yang lalu, namun karya
terbaru dari paleosols Afrika Selatan menunjukkan bahwa sekitar 2,96 miliar
tahun lalu tingkat O2 mungkin mulai meningkat. Oleh karena itu temuan Profesor
Crowley telah menggeser batas sejarah tersebut setidaknya 60 juta tahun.
Mengingat manusia baru ada di planet ini sekitar seper sepuluh dari waktu itu,
maka hal itu bukanlah hal yang insignifikan dalam sejarah evolusi.
0 komentar