6 Nasehat Penuh Makna Imam al-Ghazali
19.25
Suatu hari Imam al-Ghazali pernah memberi
nasehat kepada murid – murid beliau tentang apa yang paling dekat, paling jauh,
paling berat, paling besar, paling ringan, dan paling tajam.
Jika kita renungkan, nasehat
tersebut adalah nasehat yang sangat sarat akan penuh makna. Jika seorang muslim
menyadari apa yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali, Insya Allah ia akan
menjadi muslim yang baik di dunia dan akhirat.
Berikut Nasehat Penuh Makna Imam
al-Ghazali :
Pertama, Yang Paling Dekat Ialah
Mati
Imam al-Ghazali pernah bertanya
kepada murid-murid beliau tentang apa yang paling dekat dengan kita dalam
kehidupan ini. Diantara murid – murid beliau ada yang menjawab orang tua, guru,
teman,dan kerabatnya. Imam al-Ghazali kemudian menjelaskan bahwa yang paling
dekat dengan adalah “Mati”, karena mati itu Janji Allah yang pasti akan menimpa
semua insan bernyawa.
Kedua, Yang Paling Jauh Adalah
Masa Lalu
Kita mungkin berpikir yang paling
jauh dari diri kita ialah bulan, matahari, dan bintang – bintang, tapi Imam
al-Ghazali menjelaskan yang paling benar adalah masa lalu, karena bagaimanapun
caranya kita tidak bisa kembali ke masa lalu, karena itu jangan membanggakan
kebaikan di masa lalu. Teruslah meningkatkan kebaikan untuk hari ini dan esok
hari.
Ketiga, Yang Paling Besar Adalah
Nafsu
Masalah paling besar yang harus
kita hadapi ialah Nafsu. Acapkali Nafsu menjerumuskan manusia ke jurang nista
hingga kehidupannya di dunia hancur, dan azab menunggu setelah kematian.
Keempat, Yang Paling Berat Adalah
Menanggung Amanah
Tumbuh – tumbuhan, binatang,
gunung, dan malaikat semua tidak mau menerima ketika Allah Swt. meminta mereka
untuk menjadi kalifah (pemimpin) didunia ini, tetapi manusia dengan sombongnya
menyanggupi permintaan Allah Swt., sehingga menyebabkan manusia banyak masuk
neraka karena tidak sanggup menanggung Amanah.
Kelima, Yang Paling Ringan Ialah
Meninggalkan ShalatHanya karena kesibukan kecil, manusia rela meninggalkan
shalat. Padalah shalat adalah tiang agama. Jika manusia hanya hidup untuk
mencari makan dan kesenangan maka tidak ada bedanya manusia dengan binatang
Keenam, Yang Paling Tajam Ialah
Lidah
Dengan Lidah manusia menyakiti
hati dan melukai perasaan saudaranya. Kita sering mendengar pepatah bijak
mengenai bahaya lidah, yaitu: “Kalau pedang melukai tubuh ada harapan akan
sembuh, tapi kalau lidah melukai hati kemana obat hendak di cari
di ambil dari
http://www.duniaislam.org/
0 komentar